Hal-Hal Teknis dalam Televisi yang Harus Diperhitungkan:
-Pesan Media Televisi sifatnya sekilas sehingga pesan cepat terlupakan
-Metode paling sederhana di dalam penempatan gambar di televisi adalah:
Metode TRIANGGULASI(menempatkan benda tepat di bagian tengah layar)
Ketika mengambil gambar seseorang, harus diperhitungkan komposisi pada ruang kosong di
atas kepala.Inilah yang disebut: HEAD ROOM (ruang kepala)
Ketika melakukan pengambilan gambar, kamera tidak boleh melewati garis arah gerakan,
disebut: GARIS IMAJINER
Hal-hal yang harus diperhatikan:
- Televisi sifatnya sekilas à pesan cepat terlupakan Konsekuensi: harus membuat kata/kalimat yang mudah diingat
- Pesan Televisi disajikan dalam bentuk audio-visual(suara dan gambar) à “No Picture no News”Konsekuensi: jangan memberikan penjelasan terhadap gambar.
- Gambar dalam televisi sangat terbatasKonsekuensi:kamera harus merekam apa yang ingin diketahui pemirsa
- Televisi lebih mengutamakan gambar (visual)Konsekuensi:- mendahulukan ada gambarnya, ketimbang artistik gambar.
- pemirsa lebih tertarik pada gambar dari pada kata-kata.
KEMASAN BERITA TELEVISI:
1. BERITA COPY
- Berita Copy, merupakan cara paling dasar dan sederhana dalam menyampaikan berita di televisi
- Berita Copy dibuat, jika peristiwanya sangat penting
- Bisa dibuat dengan cepat, karena tidak perlu persiapan yang terlalu banyak.
- Tidak ada gambar, karena berita baru saja terjadi, bahkan mungkin masih berlangsung.
- Bisa dilakukan dengan cara “phono” (penyiar menelepon langsung reporter yang berada di lokasi kejadian)
- Jika memiliki perangkat SNG, bisa ditayangkan langsungdari lokasi kejadian à on the spot
- Presenter tampil di layar, membacakan berita copysecara utuh dari awal sampai akhir
- Lamanya berita copy antara 30-45 detik
2. READERS / GRAFIX
- Readers/Grafix, merupakan cara paling dasar berikutnya
- Format ini digunakan jika sebuah peristiwa, baru sajaterjadi dan reporter belum memiliki akses untuk merekam gambar kejadian ke dalam kaset video.
- Presenter hanya tampil membacakan intro, diikuti dengan tayangan grafis (data, angka, peta lokasi, still foto, dll.)
- Presenter masih terus membacakan berita, ketika gambaratau grafis tersebut ditayangkan.- akhir dari berita readers/grafix, bisa di wajah anchor atau di gambar/grafix yang ditayangkan- Lamanya berita Readers/Grafix: 15-30 detik.
3. CLIPS ONLY
- Intro dibacakan Anchor, disusul dengan Sync Narasumber
- Berita Clips Only, akan dimunculkan jika Narasumber merupakan orang yang sangat penting
- Atau jika sync dari narasumber “menghebohkan”
- Intro yang dibacakan Anchor maksimum 3 kalimat
- Lamanya berita Clips Only: 40-45 detik
- Intro memuat: Topline, Background dan Context
- Topline: kalimat pertama dari sebuah intro- Background: latar belakang fakta, mengapa peristiwa terjadi
- Context: kejadian lain yang terkait dengan peristiwa itu
4. OoV (Out of Vision)
- Berita hanya dibacakan Anchor tanpa Voice Over (VO)
- Ketika membacakan intro, Anchor muncul di layar,disusul dengan gambar tanpa VO.
- Ketika gambar sedang ditayangkan, Anchor masih tetap membacakan berita OoV.
- Ketika gambar selesai, Anchor masih membacakan berita
- Alasan dibuatnya berita OoV:
- tidak cukup waktu untuk dibuat jadi berita paket
- tidak cukup kuat untuk dibuat jadi berita paket
- Lamanya berita OoV: 45 detik
5. BERITA PAKET (PACKAGE)
- Unsur penting yang harus ada dalam berita paket:
a. Intro à dibacakan oleh Anchor
b. Sequences à gambar-gambar dari peristiwa berita
c. Sync à suara langsung dari narasumber
d. Voice Over (VO) à narasi berita di-dubbing oleh Reporter
e. Stand-Up à reporter tampil di layar mengakhiri berita
f. Natural Sound (natsound) à suara alami di lokasi peristiwa
- Kata-kata dalam VO, tidak boleh sama dengan sync, jika sama disebut redundant.
- Ketika Stand-Up, akan muncul: identitas Reporter,identitas Stasiun Televisi dan lokasi tempat kejadian
- Stand-Up merupakan “Standard Out Cue” (SoC)
- SOC : tanda akhir dari sebuah berita à disebut juga Pay 0ff Kalimat SoC
misalnya: “Ida Bagus Oka, Metro TV melaporkan dari Denpasar Bali…”
- Lamanya Berita Paket: 1 menit 45 detik (maksimum)
Struktur Berita Paket:
Intro dibacakan Anchor ……………………. 10 detik
Voice Over dubbing oleh Reporter .……… 10 detik
Bridge to Sync-1
Sync-1 (korban dari kejadian) ………………… 30 detik
Voice Over dubbing oleh Reporter .……… 10 detik
Bridge to Sync-2
Sync-2 (pihak bertanggung jawab) …………… 30 detik
Sequence tanpa V/O……………………………. 8 detik
Pay off/SOC/VO Penutup ……………..…… 15 detik
Stand-Up ReporterTotal berita paket……………….1.45 menit
Dalam sebuah Berita Paket (package) terdapat:
1. Intro
2. Angle
3. Sequence
4. Voice Over
5. Vox Pop
6. Stand-Up
7. Grafix
8. Nat Sound / Atmosfer
- Intro = kalimat pertama dari berita
- Angle = sisi yang akan diangkat dalam pemberitaan
- Sequence = gambar-gambar yang akan diambil oleh kameramen
- Voice Over = narasi yang akan mengisi tayangan sequence
- Vox Pop = pendapat singkat dari orang-orang tentang peristiwa
- Stand-Up = Reporter berbicara ke Pemirsa menghadap kamera
- Grafix = data-data diluar sequence: gambar, foto, sketsa, peta lokasi, dll.
- Nat Sound = atmosfher, suara alami yang terekam di lokasi kejadian
Jika kita bruntung semua unsur di atas bisa didapat di satu lokasi kejadian Contohnya pada peristiwa Kebakaran atau Penggusuran.
ALUR PERJALANAN BERITA SEBELUM DITAYANGKAN
Sekembalinya dari lapangan, Reporter harus segera melaporkepada Produser, mengenai berita yang baru saja diliputnya.
Jika Produser setuju berita itu dibuat menjadi “berita paket”,maka Reporter langsung membuat intro berita.
Setelah intro selesai, Reporter melakukan preview dan logging (mencatat gambar-gambar yang akan dipakai dan memilih sync)
Selanjutnya Reporter menulis naskah berita (narasi untuk VO),disesuaikan dengan gambar dan sync yang dipilih Reporter
Setelah naskah berita (narasi) selesai, Reporter melakukan perekaman suara (dubbing)
inilah yang disebut voice over
Terakhir mengedit gambar dan menggabungkannya dengan narasi (mixing), hingga menjadi hasil edit yang siap untuk ditayangkan, disebut final cut
-Pesan Media Televisi sifatnya sekilas sehingga pesan cepat terlupakan
-Metode paling sederhana di dalam penempatan gambar di televisi adalah:
Metode TRIANGGULASI(menempatkan benda tepat di bagian tengah layar)
Ketika mengambil gambar seseorang, harus diperhitungkan komposisi pada ruang kosong di
atas kepala.Inilah yang disebut: HEAD ROOM (ruang kepala)
Ketika melakukan pengambilan gambar, kamera tidak boleh melewati garis arah gerakan,
disebut: GARIS IMAJINER
Hal-hal yang harus diperhatikan:
- Televisi sifatnya sekilas à pesan cepat terlupakan Konsekuensi: harus membuat kata/kalimat yang mudah diingat
- Pesan Televisi disajikan dalam bentuk audio-visual(suara dan gambar) à “No Picture no News”Konsekuensi: jangan memberikan penjelasan terhadap gambar.
- Gambar dalam televisi sangat terbatasKonsekuensi:kamera harus merekam apa yang ingin diketahui pemirsa
- Televisi lebih mengutamakan gambar (visual)Konsekuensi:- mendahulukan ada gambarnya, ketimbang artistik gambar.
- pemirsa lebih tertarik pada gambar dari pada kata-kata.
KEMASAN BERITA TELEVISI:
1. BERITA COPY
- Berita Copy, merupakan cara paling dasar dan sederhana dalam menyampaikan berita di televisi
- Berita Copy dibuat, jika peristiwanya sangat penting
- Bisa dibuat dengan cepat, karena tidak perlu persiapan yang terlalu banyak.
- Tidak ada gambar, karena berita baru saja terjadi, bahkan mungkin masih berlangsung.
- Bisa dilakukan dengan cara “phono” (penyiar menelepon langsung reporter yang berada di lokasi kejadian)
- Jika memiliki perangkat SNG, bisa ditayangkan langsungdari lokasi kejadian à on the spot
- Presenter tampil di layar, membacakan berita copysecara utuh dari awal sampai akhir
- Lamanya berita copy antara 30-45 detik
2. READERS / GRAFIX
- Readers/Grafix, merupakan cara paling dasar berikutnya
- Format ini digunakan jika sebuah peristiwa, baru sajaterjadi dan reporter belum memiliki akses untuk merekam gambar kejadian ke dalam kaset video.
- Presenter hanya tampil membacakan intro, diikuti dengan tayangan grafis (data, angka, peta lokasi, still foto, dll.)
- Presenter masih terus membacakan berita, ketika gambaratau grafis tersebut ditayangkan.- akhir dari berita readers/grafix, bisa di wajah anchor atau di gambar/grafix yang ditayangkan- Lamanya berita Readers/Grafix: 15-30 detik.
3. CLIPS ONLY
- Intro dibacakan Anchor, disusul dengan Sync Narasumber
- Berita Clips Only, akan dimunculkan jika Narasumber merupakan orang yang sangat penting
- Atau jika sync dari narasumber “menghebohkan”
- Intro yang dibacakan Anchor maksimum 3 kalimat
- Lamanya berita Clips Only: 40-45 detik
- Intro memuat: Topline, Background dan Context
- Topline: kalimat pertama dari sebuah intro- Background: latar belakang fakta, mengapa peristiwa terjadi
- Context: kejadian lain yang terkait dengan peristiwa itu
4. OoV (Out of Vision)
- Berita hanya dibacakan Anchor tanpa Voice Over (VO)
- Ketika membacakan intro, Anchor muncul di layar,disusul dengan gambar tanpa VO.
- Ketika gambar sedang ditayangkan, Anchor masih tetap membacakan berita OoV.
- Ketika gambar selesai, Anchor masih membacakan berita
- Alasan dibuatnya berita OoV:
- tidak cukup waktu untuk dibuat jadi berita paket
- tidak cukup kuat untuk dibuat jadi berita paket
- Lamanya berita OoV: 45 detik
5. BERITA PAKET (PACKAGE)
- Unsur penting yang harus ada dalam berita paket:
a. Intro à dibacakan oleh Anchor
b. Sequences à gambar-gambar dari peristiwa berita
c. Sync à suara langsung dari narasumber
d. Voice Over (VO) à narasi berita di-dubbing oleh Reporter
e. Stand-Up à reporter tampil di layar mengakhiri berita
f. Natural Sound (natsound) à suara alami di lokasi peristiwa
- Kata-kata dalam VO, tidak boleh sama dengan sync, jika sama disebut redundant.
- Ketika Stand-Up, akan muncul: identitas Reporter,identitas Stasiun Televisi dan lokasi tempat kejadian
- Stand-Up merupakan “Standard Out Cue” (SoC)
- SOC : tanda akhir dari sebuah berita à disebut juga Pay 0ff Kalimat SoC
misalnya: “Ida Bagus Oka, Metro TV melaporkan dari Denpasar Bali…”
- Lamanya Berita Paket: 1 menit 45 detik (maksimum)
Struktur Berita Paket:
Intro dibacakan Anchor ……………………. 10 detik
Voice Over dubbing oleh Reporter .……… 10 detik
Bridge to Sync-1
Sync-1 (korban dari kejadian) ………………… 30 detik
Voice Over dubbing oleh Reporter .……… 10 detik
Bridge to Sync-2
Sync-2 (pihak bertanggung jawab) …………… 30 detik
Sequence tanpa V/O……………………………. 8 detik
Pay off/SOC/VO Penutup ……………..…… 15 detik
Stand-Up ReporterTotal berita paket……………….1.45 menit
Dalam sebuah Berita Paket (package) terdapat:
1. Intro
2. Angle
3. Sequence
4. Voice Over
5. Vox Pop
6. Stand-Up
7. Grafix
8. Nat Sound / Atmosfer
- Intro = kalimat pertama dari berita
- Angle = sisi yang akan diangkat dalam pemberitaan
- Sequence = gambar-gambar yang akan diambil oleh kameramen
- Voice Over = narasi yang akan mengisi tayangan sequence
- Vox Pop = pendapat singkat dari orang-orang tentang peristiwa
- Stand-Up = Reporter berbicara ke Pemirsa menghadap kamera
- Grafix = data-data diluar sequence: gambar, foto, sketsa, peta lokasi, dll.
- Nat Sound = atmosfher, suara alami yang terekam di lokasi kejadian
Jika kita bruntung semua unsur di atas bisa didapat di satu lokasi kejadian Contohnya pada peristiwa Kebakaran atau Penggusuran.
ALUR PERJALANAN BERITA SEBELUM DITAYANGKAN
Sekembalinya dari lapangan, Reporter harus segera melaporkepada Produser, mengenai berita yang baru saja diliputnya.
Jika Produser setuju berita itu dibuat menjadi “berita paket”,maka Reporter langsung membuat intro berita.
Setelah intro selesai, Reporter melakukan preview dan logging (mencatat gambar-gambar yang akan dipakai dan memilih sync)
Selanjutnya Reporter menulis naskah berita (narasi untuk VO),disesuaikan dengan gambar dan sync yang dipilih Reporter
Setelah naskah berita (narasi) selesai, Reporter melakukan perekaman suara (dubbing)
inilah yang disebut voice over
Terakhir mengedit gambar dan menggabungkannya dengan narasi (mixing), hingga menjadi hasil edit yang siap untuk ditayangkan, disebut final cut
Tag :
MATERI SEKOLAH SMK
0 Komentar untuk "Hal-hal Teknis Tayangan Berita Televisi Indonesia"